Motivasi Kerja: Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenis

Daftar Isi
Motivasi kerja merupakan dorongan dari dalam maupun dari luar yang memicu seseorang untuk mencapai tujuan dan memberikan performa terbaik dalam lingkungan kerja. Berbagai aspek motivasi dapat bersumber dari keinginan untuk mendapatkan pencapaian pribadi, kebutuhan finansial, pengakuan, dan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan.
 


Motivasi kerja memiliki andil besar dalam menaikkan tingkat produktivitas, kualitas kerja, dan kepuasan kerja seseorang di tempat kerja. Adapun faktor-faktor layaknya kebutuhan, nilai, dan harapan seseorang dapat mempengaruhi tingkat motivasi kerja.

A. Pengertian Motivasi Kerja

Berikut ini pengertian motivasi kerja menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Prof. Dr. Ali Muchtar, M.Sc, motivasi kerja adalah kekuatan yang menyemangati seseorang untuk mencapai tujuan. Ia juga menambahkan bahwa motivasi kerja termasuk dorongan dari dalam yang memacu seseorang untuk mendapatkan pencapaian yang tinggi.
  • Menurut Prof. Dr. H. Soetjipto, M.Si, motivasi kerja adalah suatu keadaan psikofisiologis yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan dan kepuasan dalam melakukan pekerjaan. Ia juga menekankan bahwa motivasi ini dapat bersumber dari faktor dari dalam maupun dari luar yang mempengaruhi seseorang secara positif.
  • Menurut Hasibuan, motivasi kerja adalah daya pendorong atau kekuatan yang berasal dari dalam individu yang memandunya untuk melakukan tindakan maupun berupaya mencapai suatu tujuan dalam pekerjaannya.
  • Menurut Rivai dan Sagala, motivasi kerja adalah daya dorong atau kekuatan yang muncul dari dalam individu tentunya mempengaruhi arah, intensitas, dan ketekunan dalam setiap upaya yang dikerjakan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
  • Menurut Mangkunegara, motivasi kerja adalah sejumlah kekuatan yang mendorong maupun memberikan semangat kepada seseorang untuk bekerja dengan sepenuh hati, entah itu dalam bentuk usaha fisik ataupun mental.
 

B. Tujuan Motivasi Kerja

Berikut ini beberapa tujuan dari motivasi kerja antara lain.

1. Meningkatkan Kinerja Seseorang

Motivasi kerja memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja seseorang di dalam organisasi. Dengan memberikan dorongan motivasi, staf pegawai cenderung lebih bersungguh-sungguh dan bersemangat dalam menyelesaikan tugasnya. Motivasi yang tepat dapat berperan dalam menaikkan tingkat produktivitas dan efisiensi, serta membawa dampak baik pada hasil kerja seseorang.

2. Meningkatkan Produktivitas Organisasi

Satu diantara tujuan utama dari motivasi kerja ialah mencapai peningkatan produktivitas di level organisasi. Staf pegawai yang termotivasi cenderung bekerja lebih giat dan lebih bijak yang selanjutnya akan berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi secara komprehensif. Produktivitas yang ditingkatkan akan membantu organisasi terkait bersaing di pasar dan mempermudah dalam mencapai keunggulan kompetitif.

3. Meningkatkan Kepuasan Pegawai

Motivasi kerja juga bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pegawai. Saat pegawai merasa diapresiasi, diakui, dan didorong untuk mencapai tujuannya, pegawai tersebut cenderung lebih puas dengan pekerjaannya. Kepuasan dari pegawai dapat membawa manfaat tambahan layaknya, tingkat bertahan pegawai dalam pekerjaannya yang lebih tinggi dan lingkungan kerja yang positif.

4. Meningkatkan Keterampilan dan Kompetensi

Motivasi kerja tidak hanya meningkatkan intensitas kerja namun juga berhubungan dengan tindakan dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi pegawai. Dengan memberikan motivasi, organisasi dapat memacu pegawai untuk senantiasa belajar, mengembangkan diri, dan meningkatkan kualifikasinya. Hal ini tidak hanya menguntungkan pegawai namun juga memperkuat kemampuan organisasi dalam kurun waktu yang panjang.

5. Mendorong Inovasi dan Kreativitas

Satu diantara tujuan utama dari motivasi kerja ialah membentuk lingkungan yang memungkinkan inovasi dan kreativitas dapat berkembang. Pegawai yang termotivasi dengan sendirinya lebih cenderung untuk berpikir kreatif, menciptakan solusi baru, dan berperan dalam perbaikan proses maupun produk. Motivasi yang baik dapat mewujudkan budaya di mana ide-ide inovatif diterima dan diapresiasi.

6. Membangun Budaya Kerja yang Positif

Motivasi kerja juga bertujuan untuk membangun budaya kerja yang positif di lingkup organisasi. Dengan membangkitkan sifat positif, saling mendukung, dan kerja sama, motivasi dapat menciptakan lingkungan di mana pegawai merasa termotivasi untuk datang ke tempat kerja setiap hari. Budaya positif juga dapat membantu menyelesaikan tantangan dan memperkuat daya tahan organisasi.

7. Mengatasi Kelelahan dan Kejenuhan

Pegawai yang termotivasi cenderung mengalami tingkat kelelahan dan kejenuhan yang lebih rendah. Motivasi dapat berperan sebagai sarana untuk mengatasi tekanan pekerjaan dan menjaga stamina. Dengan membangkitkan semangat dan ambisi, motivasi dapat mencegah terjadinya kejenuhan. Jika kejenuhan terjadi makan akan menghambat kinerja pegawai dalam jangka panjang.

C. Jenis-Jenis Motivasi Kerja

Berikut ini jenis-jenis dari motivasi kerja antara lain.

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik muncul dari dalam diri seseorang. Artinya orang tersebut termotivasi dari kepuasan pribadi, pencapaian, maupun keinginan untuk maju. Contohnya, saat seseorang menemukan kepuasan dalam menuntaskan tugas yang menantang ataupun mendapatkan rasa bangga dari hasil kerjanya sendiri. Jenis motivasi ini kerap kali berhubungan dengan rasa tanggung jawab dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan diri yang lebih tinggi.

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik berasal dari faktor eksternal, layaknya hadiah maupun hukuman. Gaji, tunjangan, promosi, dan pujian dari atasan termasuk contoh dari ekstrinsik. Seseorang yang termotivasi secara ekstrinsik barang kali sudah melakukan kerja keras lantaran ingin mendapatkan imbalan ataupun untuk mencegah dampak buruk. Jenis motivasi ini kerap kali tepat sasaran dalam kurun waktu yang tidak lama, namun mungkin tidak bertahan lama.

3. Motivasi Finansial

Motivasi finansial berhubungan erat dengan keinginan untuk mendapatkan imbalan keuangan sebagai bentuk apresiasi atas performa yang baik. Gaji, bonus, dan tunjangan keuangan lainnya menjadi aspek utama yang memacu seseorang untuk bekerja keras. Jenis motivasi ini dapat menjadi pemicu yang kuat, khususnya dalam lingkungan kerja yang menekankan apresiasi materi.

4. Motivasi Karir

Motivasi karier berfokus pada keinginan untuk mencapai tujuan tertentu dalam karier. Hal ini meliputi aspek layaknya kemajuan dalam pekerjaan, peningkatan keterampilan, dan mencapai kedudukan maupun komitmen yang lebih tinggi. Seseorang yang termotivasi oleh faktor karir barang kali akan pantang menyerah untuk menaikkan tingkat kualifikasi dan kemampuannya guna mencapa sasaran karir yang dikehendaki.

5. Motivasi Sosial

Motivasi sosial muncul dari keinginan untuk berinteraksi dan bertindak koperatif dengan orang lain. Rasa kebersamaan, hubungan interpersonal yang baik, dan dukungan sosial dapat menjadi sumber motivasi yang penting. Kepuasan dalam melakukan pekerjaan dengan tim yang solid, merasa diapresiasi oleh teman kerja maupun pimpinan dapat memberikan dorongan positif.

6. Motivasi Tugas

Motivasi tugas berhubungan dengan keinginan untuk menuntaskan tugas ataupun proyek tertentu. Sejumlah orang merasa termotivasi ketika mereka memiliki komitmen yang jelas dan dapat melihat dampak yang baik dari usahanya. Perasaan pencapaian yang didapat dari menuntaskan tugas yang rumit dapat menjadi faktor motivasi yang kuat.

Demikian penjelasan tentang motivasi kerja: pengertian, tujuan, dan jenis-jenis. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Septiawan, Bambang., Masrunik, Endah., Rizal, M. 2020. Motivasi Kerja dan Gen Z. Zaida Digital Publishing. Jakarta.