Litosfer: Pengertian, Struktur, dan Karakteristik

Daftar Isi
Litosfer merupakan satu diantara komponen penting dari kerak bumi dan memiliki pengaruh besar dalam geologi dan ilmu bumi. Komponen ini termasuk lapisan padat dan keras yang terdiri permukaan bumi dan berada tepat di bawah atmosfer dan hidrosfer. Litosfer begitu penting dalam ilmu geologi bumi dan berbagai peristiwa geologis. Selain itu, lapisan ini merupakan tempat terjadinya sebagian besar aktivitas geologi, tak terkecuali pembentukan gunung, patahan benua, dan gempa bumi.


Litosfer terbentuk dari proses pendinginan dan pembekuan cairan lava maupun magma di bawah permukaan bumi. Kerak benua termasuk bagian dari litosfer yang lebih tebal dan banyak mengandung bebatuan granit, sementara itu kerak samudra memiliki ketebalan yang tipis dan terdiri dari bebatuan basalt. Hal ini tentunya menciptakan perbedaan topografi antara daratan dan dasar laut.

A. Pengertian Litosfer

Berikut ini beberapa pengertian litosfer menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Alfred Wegener, litosfer adalah lapisan padat yang meliputi kerak bumi bagian atas mantel bumi. Pakar ini beranggapan bahwa litosfer ini mengapung di atas astenosfer dan bergerak melalui mekanisme pergeseran benua.
  • Menurut Arthur Holmes, litosfer adalah lapisan luar bumi yang mencakup kerak benua dan dasar samudra. Pakar ini juga memperkenalkan teori tektonika lempeng. Teori tersebut menerangkan bagaimana litosfer bergerak melalui lempeng-lempengnya.
  • Menurut Charles Schuchert, litosfer adalah lapisan padat bumi yang terdiri dari kerak benua dan dasar samudra sekaligus membandingkan antara keduanya.
  • Menurut Charles Lyell, litosfer adalah lapisan di permukaan bumi yang berperan serta dalam mekanisme-mekanisme geologi yang berlangsung dalam jangka waktu panjang.
 

B. Struktur Litosfer

Struktur litosfer sangat penting dalam mempelajari ilmu geologi bumi, pergerakan lempeng tektonik, dan berbagai peristiwa geologi lainnya. Berikut ini beberapa bagian dalam struktur litosfer antara lain.

1. Kerak Bumi

Kerak bumi merupakan lapisan permukaan padat dari planet bumi. Lapisan ini termasuk satu diantara tiga lapisan utama buma, bersama dengan inti dalam dan mantel diantaranya. Kerak bumi terbentuk melalui proses tektonika lempeng yang memungkinkan lempeng-lempeng litosfer di Bumi bergerak secara berulang-ulang. Saat lempeng-lempeng ini bertabrakan, merenggang, ataupun bergeser satu sama lain tentunya akan menyebabkan berbagai peristiwa geologis layaknya gempa bumi dan pembentukan pegunungan.

2. Mantel Atas

Mantel atas merupakan satu diantara lapisan bumi yang berada tepat di bawah litosfer dan termasuk lapisan padat luar bumi. Lapisan mantel atas ini memiliki sifat dan ciri-ciri khusus tertentu yang dapat memberikan pengaruh pada sebagian besar dari proses geologi yang terjadi di Bumi.

3. Astenosfer

Astenosfer merupakan satu diantara lapisan dalam kerak bumi yang memiliki karakteristik khusus dan penting dalam geologi dan ilmu bumi. Lapisan ini berada di bawah kerak benua dan samudra, dan tepatnya di antara kerak dan mantel bumi. Astenosfer berada di kedalaman sekitar 80 sampai dengan 200 kilometer di bawah permukaan bumi. Satu diantara karakteristik khusus dari lapisan ini ialah sifatnya yang lempung. Hal tersebut mengindikasikan bahwa astenosfer memiliki kondisi setengah cair. Artinya batuan di astenosfer bersifat elastis yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan batuan di lapisan yang lebih dalam di mana lapisan ini dapat mengalami perubahan bentuk dan deformasi tanpa pecah.

C. Karakteristik Litosfer

Litosfer ini memiliki sejumlah karakteristik utama yang menjadikannya dan penting dalam memahami ilmu bumi. Berikut ini beberapa karakteristik dari litosfer ialah.

1. Kekuatan dan Sifat Elastis

Litosfer bersifat padat dan relatif kaku. Artinya litosfer mampu menahan tekanan dan beban tanah di atasnya. Akan tetapi, litosfer juga memiliki sifat elastis memungkinkannya untuk mengalami deformasi elastis ketika diberi tekanan. Hal ini merupakan satu diantara alasan mengapa litosfer dapat terdampak dari aktivitas gempa bumi dan aktivitas geologi lainnya.

2. Ketebalan Variabel

Ketebalan litosfer di seluruh permukaan bumi berbeda-beda. Di kerak samudra litosfer umumnya memiliki ketebalan kira-kira 5 sampai 10 kilometer, sementara itu di kerak benua, ketebalan litosfer dapat mencapai 30 sampai 50 kilometer atau lebih. Perbedaan ini tergantung pada eksistensi dari lempeng-lempeng tektonik yang saling bergerak dan bentuk kerak bumi yang bervariasi di berbagai kawasan.

3. Komposisi

Secara khusus litosfer mencakup bebatuan beku layaknya granit di kerak benua dan basalt di kerak samudra. Bebatuan tersebut berbentuk batuan padat yang kuat dan keras sekaligus mengandung berbagai mineral layaknya kuarsa, feldspar, piroksen, maupun olivin.

4. Tekstur

Litosfer memiliki tekstur yang cenderung kaku dan padat. Di kerak benua, batuan litosfer lazimnya lebih banyak mengandung mineral berbutir besar, sementara itu kerak samudra, mineral-mineralnya relatif lebih halus. Tekstur ini dapat memberikan pengaruh pada sifat-sifat mekanik litosfer, layaknya kekuatan dan elastisitas.
 

5. Karakteristik Mekanik

Litosfer memiliki berbagai karakteristik mekanik yang penting dalam geologi. Hal ini meliputi kekuatan, kekerasan, dan elastisitas. Lapisan ini bersifat keras dan kuat, tentu saja akan berpengaruh dalam memperkuat struktur geologi seperti pegunungan, lembah, dan lempeng tektonik.

6. Struktur Batuan

Batuan dalam litosfer lazimnya memiliki struktur yang rumit lantaran adanya proses geologis seperti pergeseran, lipatan, dan pendinginan. Struktur ini menciptakan perbedaan dalam ketebalan dan komposisi litosfer di berbagai kawasan. 

7. Batas Litosfer

Litosfer memiliki batas-batas yang penting, layaknya batas antara kerak benua dan kerak samudra, serta batas antara lempeng tektonik. Berbagai batas tersebut kerap kali menjadi lokasi terjadinya aktivitas vulkanik dan seismik.

8. Pergerakan Litosfer

Satu diantara ciri-ciri khas dari litosfer ialah pergerakan relatif antara lempeng-lempeng tektonik. Pergerakan ini terjadi lantaran adanya aliran di mantel bumi yang mendorong litosfer di atasnya. Pergerakan litosfer menyebabkan terbentuknya lembah, pegunungan, dan batas lempeng dengan segenap aktivitas geologis yang menyertainya.

9. Siklus Batuan

Litosfer termasuk bagian dari siklus batuan yang meliputi pembentukan, pengangkutan, pelapukan, sedimentasi, dan metamorfosis batuan. Berbagai mekanisme ini memberikan pengaruh pada sifat dan karakteristik litosfer seiring berjalannya waktu.

10. Adanya Interaksi dengan Atmosfer dan Hidrosfer

Litosfer saling berhubungan dengan lapisan bumi lainnya, seperti atmosfer dan hidrosfer. Hal ini bisa terjadi melalui berbagai proses layaknya erosi, pengendapan, dan perubahan iklim. Proses tersebut menciptakan ekosistem dan efek geokimia pada lingkungan. 

Demikian penjelasan tentang litosfer: pengertian, struktur, dan karakteristik. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Hartono. 2007. Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Penerbit Citra Praya. Bandung.