Kromatografi: Pengertian, Kegunaan, dan Jenis-Jenis

Daftar Isi
Kromatografi merupakan sebuah metode pemisahan yang dimanfaatkan dalam bidang kimia untuk memisahkan campuran senyawa menurut perbedaan. Perbedaan ini berhubungan dengan kecepatan pergerakan senyawa-senyawa terkait melalui suatu fase stationer dan fase mobile.
 

Adapun fase stationer termasuk media yang tidak bergerak, layaknya kolom maupun pelat. Sementara itu, fase mobile termasuk cairan maupun gas yang mengalir melalui fase stationer dan membawa senyawa-senyawa yang akan dipisahkan.

A. Pengertian Kromatografi

Berikut ini beberapa pengertian kromatografi menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Mikhail Tswett, kromatografi adalah mekanisme pemisahan zat-zat berwarna maupun pigmen yang terlarut dalam proses absorpsi oleh banyak serbuk halus.
  • Menurut Martin dan Synge, kromatografi adalah teknik pemisahan zat-zat yang terlarut dalam cairan maupun padatan tentu saja mengacu pada perbedaan penyaluran unsur-unsurnya antara dua fase. Fase tersebut mencakup fase stationer yang tetap, dan fase mobile yang bergerak.
  • Menurut International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC), kromatografi adalah teknik pengamatan yang didasarkan pada penyaluran zat yang terpisah antara dua fase yakni fase diam (stationer) dan fase bergerak (mobile).
  • Menurut Snyder, Kirkland, dan Glajch, kromatografi adalah suatu mekanisme yang memisahkan campuran molekul menurut perbedaan afinitas antara molekul-molekul terkait dan dua fase yang dibutuhkan untuk pemisahan tersebut.
  • Menurut Frederick Sanger, kromatografi adalah teknik yang begitu penting dalam proyek biokimia untuk pemisahan dan pengenalan senyawa-senyawa biologis.
 

B. Kegunaan Kromatografi

Berikut ini beberapa kegunaan dari kromatografi antara lain.

1. Farmasi

Kromatografi memiliki peran utama dalam industri farmasi untuk menguji dan memurnikan produk farmasi. Hal ini dilakukan lantaran memastikan produk farmasi yang dihasilkan murni dan aman.

2. Mengamati Unsur Biokimia

Dalam biokimia, kromatografi kerap kali dimanfaatkan untuk memisahkan dan mengamati biomolekul layaknya protein, asam nukleat, lipid, dan karbohidrat. Metode ini dapat membuka wawasan mengenai struktur dan fungsi biologis molekul-molekul tersebut.

3. Mengamati Struktur Senyawa

Kromatografi juga dapat mempermudah dalam mengamati struktur senyawa. Dengan menggunakan pengukur yang sesuai, peneliti dapat mengenali senyawa-senyawa menurut pola elusinya dan tanggapan dari pengukurnya.

4. Mengamati Lingkungan

Kromatografi dimanfaatkan untuk menemukan dan mengukur berbagai kontaminan-kontaminan dalam air, udara, dan tanah. Hal ini tentunya menjadi faktor penting dalam analisis lingkungan dan pemantauan polusi.

5. Bermanfaat untuk Industri Pangan

Dalam industri pangan, kromatografi dimanfaatkan untuk menganalisis dan menguji keamanan pangan, mendeteksi kandungan nutrisi, dan menemukan zat pencemar.
 

6. Pemurnian Senyawa

Kromatografi dapat dimanfaatkan untuk melakukan pemurnian senyawa-senyawa dari suatu campuran. Dengan meningkatkan kondisi kromatografi, satu senyawa dapat dipisahkan dengan level kemurnian yang tinggi.

7. Berguna Dibidang Ilmu Forensik

Kromatografi termasuk instrumen penting dalam ilmu forensik untuk mengamati sampel-sampel layaknya darah, air mata, dan urine. Hal ini mempermudah dalam mengenali zat-zat tertentu yang berhubungan dengan kecelakaan maupun kejahatan.
 

C. Jenis-Jenis Kromatografi

Berikut ini beberapa jenis kromatografi antara lain.

1. Kromatografi Gas

Kromatografi gas merupakan suatu metode pemisahan unsur campuran menurut perbedaan distribusi unsur tersebut antara fase gerak dan fase diam. Metode ini banyak dipakai dalam pengamatan kimia untuk mengenali unsur-unsur dalam suatu campuran gas.

2. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Kromatografi cair kinerja tinggi adalah sebuah teknik pengamatan kimia yang dimanfaatkan untuk pemisahan, pengenalan, dan pengukuran senyawa-senyawa dalam suatu campuran. Teknik ini termasuk pengembangan dari kromatografi cair konvensional dengan menaikkan tingkat kecepatan dan efisiensi pemisahan.

3. Kromatografi Pertukaran Ion

Kromatografi pertukaran ion merupakan teknik pemisahan yang dipakai untuk memisahkan senyawa menurut muatan ionnya. Prinsip utama dari kromatografi pertukaran ion ialah hubungan timbal balik antara ion-an dan ion-kation dengan suatu resin berbasis ion yang diisi dalam kolom kromatografi. Mekanisme ini membutuhkan pertukaran ion antara senyawa dalam sampel dengan ion yang terikat pada resin.

4. Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi

Kromatografi cair kinerja ultra tinggi adalah metode pemisahan secara cermat yang digunakan untuk memisahkan, mengenali, dan mengukur unsur-unsur dalam sampel cairan. Jenis kromatografi ini merupakan pengembangan dari kromatografi cair kinerja tinggi yang lazim digunakan. Perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada kecepatan dan resolusi.

5. Kromatografi Cair Affinitas

Kromatografi cair affinitas merupakan teknik pemisahan yang dimanfaatkan untuk mengisolasi maupun mengenali molekul menurut interaksi khusus antara target molekul dengan suatu zat afinitas layaknya protein dan ligan. Teknik ini lazimnya dimanfaatkan untuk melakukan pemisahan senyawa biologis layaknya protein, enzim, dan asam nukleat menurut afinitas spesifik terhadap suatu ligan maupun zat tertentu.

6. Kromatografi Kolom

Kromatografi kolom merupakan sebuah teknik pemisahan dan pengamatan senyawa-senyawa dalam suatu campuran menurut perbedaan afinitas maupun interaksi antara senyawa-senyawa tersebut dengan fase diam dan fase gerak pada kolom kromatografi. Teknik ini sangat bermanfaat dalam berbagai bidang tak terkecuali kimia analitik, biokimia, dan kimia farmasi.

7. Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi lapis tipis merupakan teknik pemisahan dan pengamatan senyawa kimia yang mengacu pada perbedaan afinitas antara fase gerak dan fase diam. Teknik ini kerap kali dipakai dalam laboratorium biokimia dan kimia untuk memisahkan campuran senyawa dan dan mengenali unsur-unsurnya.

Demikian penjelasan tentang kromatografi: pengertian, kegunaan, dan jenis-jenis. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi: 
 
Rubiyanto, Dwiarso. 2017. Metode Kromatografi Prinsip Dasar, Praktikum dan Pendekatan Pembelajaran Kromatografi. Penerbit Deepublish. Sleman.