Anjak Piutang: Pengertian, Manfaat, dan Jenis-Jenis

Daftar Isi
Anjak piutang merupakan suatu aktivitas bisnis yang memungkinkan suatu perusahaan atau perorangan membeli piutang dari perusahaan lain dengan harga spesial atau diskon. Kegiatan ini lazimnya dilangsungkan oleh perusahaan ketika perusahaan terkait menghadapi persoalan likuiditas atau ingin mengonversikan piutang dagang menjadi dana tunai segera.
 
 
Anjak piutang termasuk solusi finansial yang mampu membantu perusahaan dalam mengatasi persoalan likuiditas dan memanajemen risiko ketidakmampuan pelanggan dalam melakukan pembayaran. Akan tetapi, sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan layanan anjak piutang, perusahaan mesti mempertimbangkan biaya, konsekuensi pada hubungan dengan para pelanggan, dan opsi lain yang barang kali lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
 

A.    Pengertian Anjak Piutang

Berikut ini beberapa pengertian anjak piutang menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Investopedia, anjak piutang adalah suatu bentuk pembiayaan dari perusahaan di mana tagihan yang akan datang berupa piutang dijual kepada pihak ketiga dengan diskon atau pengurang harga dalam rangka memperoleh dana tunai segera.
  • Menurut Journal of Accountancy, anjak piutang adalah tata cara pembiayaan yang memungkinkan badan usaha menjual piutang dagangnya dengan potongan harga kepada badan usaha pembiayaan sebagai bentuk upaya mendapatkan dana kontan lebih cepat.
  • Menurut Accounting Tools, anjak piutang adalah pemindahtanganan hak tagih atas piutang oleh badan usaha kepada pihak ketiga dengan penggantian biaya sejumlah uang. Transaksi ini umumnya dilangsungkan untuk mendapatkan likuiditas lebih cepat jika dibandingkan hanya menunggu pembayaran piutang.
 

B.    Manfaat Anjak Piutang

Berikut ini beberapa manfaat dari anjak piutang antara lain.

1.    Peningkatan Likuiditas

Dengan adanya tindakan anjak piutang tentu saja perusahaan akan berpotensi untuk mendapatkan dana tunai secara segera dari piutang yang secara wajar diterima dalam kurun waktu tertentu. Hal ini memacu peningkatan likuiditas dan bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan keuangan secara cepat, contohnya saja untuk membayar hutang maupun biaya operasional.

2.    Meminimalisir Risiko Kredit

Saat pihak perusahaan menjual piutang kepada pihak ketiga, perusahaan terkait memindahkan risiko kredit kepada pihak ketiga. Pihak ketiga memiliki pemahaman dan sumber daya untuk mengevaluasi risiko kredit yang lebih baik daripada perusahaan yang bersangkutan. Dengan adanya hal ini perusahaan selaku penjual terlindungi dari kemungkinan ketidakmampuan pelanggan untuk membayar tagihan.

3.    Utamakan pada Bisnis Inti

Dengan peralihan tanggung jawab pengelolaan piutang kepada pihak ketiga, perusahaan dapat berfokus pada kegiatan inti bisnisnya tanpa harus tertekan oleh administarai dan manajemen piutang.

4.    Pemulihan Terkait Piutang Tidak Lancar

Pihak ketiga kerap kali memiliki kapasitas yang lebih baik dalam menghimpun piutang yang tidak lancar. Dengan adanya hal tersebut tentunya akan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh piutang bermasalah.

5.    Meningkatnya Hubungan dengan Pemasok

Bila suatu perusahaan berada di lingkup pemasok, menggunakan jasa anjak piutang bisa meningkatkan hubungan dengan pelanggan lantaran perusahaan terkait dapat menawarkan ketentuan pembayaran yang lebih fleksibel dan memberikan potongan harga untuk pembayaran lebih cepat. 

6.    Keuangan yang Berkembang

Anjak piutang dapat menjadi sumber keuangan yang fleksibel yang berkembang yang sejalan dengan pertumbuhan bisnis suatu perusahaan. Saat kapasitas piutang mengalami peningkatan, perusahaan dapat menaikkan tingkat penggunaaan jasa anjak piutang sesuai kebutuhan.

7.    Kemudahan Administrasi

Dengan mengalihkan tanggung jawab terkait manajemen piutang kepada pihak ketiga, pihak perusahaan dapat meminimalisir beban administrasi yang berhubungan pengelolaan dan peninjauan piutang.
 

C.    Jenis-Jenis Anjak Piutang

Berikut ini beberapa jenis anjak piutang antara lain.

1.    Anjak Piutang Biasa

Dalam anjak piutang jenis ini, perusahaan pihak ketiga membeli semua portofolio piutang dari perusahaan pemberi piutang. Perusahaan pihak ketiga memiliki tanggung jawab terhadap risiko kredit dan penagihan. Perusahaan pihak ketiga akan memperoleh imbal hasil menurut persentase dari nilai piutang.
 

2.    Anjak Piutang Non-Recourse

Dalam anjak piutang jenis ini, perusahaan pihak ketiga melakukan pembelian piutang tanpa memberikan perlindungan berupa jaminan kepada pemberi piutang yang berhubungan risiko kredit macet. Bila pihak berhutang tidak membayar, risiko terkait ditanggung oleh pihak ketiga. Walaupun begitu, lantaran risiko yang lebih tinggi, biaya anjak piutang jenis ini umumnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan anjak piutang biasa.
 

3.    Anjak Piutang Recourse

Dalam anjak piutang recourse, perusahaan pemberi piutang tetap menunaikan tanggung jawab terhadap risiko kredit macet oleh pihak berhutang. Bila pihak berhutang tidak melakukan pembayaran maka perusahaan pemberi piutang wajib mengganti kerugian yang dijamin oleh pihak ketiga. Jenis anjak piutang ini memiliki biaya yang lebih minim daripada anjak piutang non-recourse.

4.    Anjak Piutang Penuh

Dalam Anjak piutang penuh, pihak ketiga melakukan pembelian piutang yang jatuh tempo di waktu mendatang, dan perusahaan pemberi piutang akan menerima pembayaran secara penuh saat piutang jatuh tempo.
 

5.    Anjak Piutang Tanpa Pemberitahuan

Dalam anjak piutang tanpa pemberitahuan, perusahaan pembeli piutang memberi tahu kepada pihak berhutang bahwa piutang sudah dibeli oleh pihak ketiga. Pihak berhutang akan melakukan pembayaran secara langsung kepada pihak ketiga. Jenis anjak piutang ini lebih umum jika dibandingkan anjak piutang penuh. 

Demikian penjelasan anjak piutang: pengertian, manfaat, dan jenis-jenis. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Nugroho, Ari. Y. P. 2016. Mengenal Perusahaan Anjak Piutang. CV. Kompetensi Terapan Sinergi Pustaka. Bantul.