Psikometri: Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup

Daftar Isi
Psikometri adalah cabang dari ilmu psikologi yang berhubungan dengan pengukuran dan penilaian sifat-sifat mental pada manusia layaknya kecerdasan, karakter personal, tingkah laku, interes, dan kemampuan psikologis lainnya.
 
 
Perlu diketahui bahwa tujuan utama dari psikometri ialah mendorong perkembangan dan membuktikan kebenaran instrumen pengukuran yang bisa dipakai untuk mengukur dan mendapatkan data yang berdasarkan fakta mengenai sifat-sifat psikologis seseorang maupun kelompok.

A.    Pengertian Psikometri

Berikut ini beberapa pengertian psikometri menurut para ahli antara lain.
  • Menurut L.L. Thurstone, psikometri adalah bagian dari ilmu psikologi yang berhubungan erat dengan pengukuran dan pengamatan kuantitatif terkait dengan berbagai karakteristik psikologis seseorang.
  • Menurut Stanley Smith Stevens, psikometri adalah disiplin ilmu mengenai konstruksi, penafsiran tes pengukuran dan bertujuan untuk mendorong perkembangan instrumen pengukuran yang valid, tepercaya, serta tidak subjektif.
  • Menurut Lee J. Cronbach, psikometri adalah ilmu mengenai pengukuran faktor psikologis dan berbagai tata cara yang dipakai dalam pembuatan, pemanfaatan, dan penafsiran tes.
  • Menurut Frederic M. Lord, psikometri adalah suatu ilmu yang memerlukan pembuatan, implementasi, evaluasi tes dan skala pengukuran mental untuk memperoleh bukti faktual yang bermanfaat dalam menunjang interpretasi pengukuran.
 

B.    Tujuan Psikometri

Berikut ini beberapa tujuan dari psikometri antara lain.
    

1.    Mengukur dan Memberikan Gambaran Karakteristik Psikologis

Psikometri memiliki tujuan untuk mengembangkan instrumen pengukuran yang mampu mengukur dan memberikan gambaran mengenai karakteristik seseorang maupun kelompok dengan metode yang sesuai fakta dan konsisten. Misalnya, psikometri bisa dimanfaatkan untuk mengukur berbagai faktor layaknya personalitas, pemahaman, perilaku maupun keterampilan.

2.    Mengenali Perbedaan Seseorang

Psikomentri menunjang dalam mengenali dan memberikan pemahaman mengenai perbedaan seseorang terkait sifat-sifat psikologis. Dengan memanfaatkan instrumen pengukuran yang valid dan tepercaya, psikometri bisa menunjang dalam mengenali keragaman individual terkait karakter personal, intelektual, interes, dan kesukaan.

3.    Memahami Hubungan antara Variabel

Dengan adanya psikometri seseorang bisa mendapatkan pemahaman mengenai hubungan antara variabel-variabel psikologis. Dengan menggunakan pengamatan statistik yang sesuai, psikometri menunjang dalam mengenali dan memahami korelasi, keterkaitan sebab akibat, dan interaksi antara variabel-variabel psikologis. Dengan demikian seseorang akan terbantu untuk memahami berbagai faktor yang memberikan pengaruh pada sikap, kinerja, dan pengambilan keputusan seseorang.
 

4.    Melakukan Pengembangan Instrumen Pengukuran yang Valid dan Tepercaya

Psikometri mengusahakan untuk mengembangkan instrumen pengukuran yang memiliki kebenaran dan keandalan yang tinggi. Kebenaran merujuk pada sejauh mana instrumen pengukuran tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur, adapun keandalan merujuk pada level kesesuaian atau keakuratan instrumen pengukuran dalam mendapatkan hasil yang sama saat dipakai berulang kali pada seseorang maupun kelompok yang serupa. Tujuan tersebut sangat penting supaya instrumen pengukuran bisa tepercaya dan memberikan hasil yang tepat.

5.    Memperkirakan Sikap maupun Hasil

Psikometri juga memiliki tujuan untuk mendorong perkembangan instrumen pengukuran yang bisa dipakai untuk memperkirakan sikap maupun hasil tertentu. Dengan mengaplikasikan instrumen pengukuran yang bisa diandalkan dan tepercaya, psikometri mampu menunjang dalam mendapatkan keterangan berupa informasi yang bermanfaat dalam berbagai kondisi, layaknya pemilihan staf pegawai, penugasan pegawai, penempatan akademik, maupun penilaian potensi seseorang.

C.    Ruang Lingkup Psikometri

Ruang lingkup psikometri merupakan aspek ilmu dalam psikologi yang berhubungan dengan pengukuran dan pengujian sifat-sifat mental pada manusia, layaknya kemampuan berpikir, personalitas, interes, dan tingkah laku. Psikometri memerlukan pengembangan, uji coba, dan implementasi alat pengukuran layaknya formulir pertanyaan dalam rangka menghimpun data mengenai variabel-variabel psikologis. Berikut ini beberapa konsep penting dalam ruang lingkup psikometri antara lain.

1.    Pengukuran

Psikometri menitikberatkan padan pengembangan instrumen pengukuran yang bisa diaplikasikan untuk melakukan pengukuran variabel psikologis yang konseptual. Pengukuran ini dilangsungkan melalui  tes ataupun daftar pertanyaan yang disusun secara tertata.

2.    Validitas

Validitas merujuk pada sejauh mana suatu instrumen pengukuran bisa mengukur variabel yang terkait dengan valid. Validitas termasuk parameter keakuratan suatu tes, dan bisa dibagi menjadi validitas isi, validitas kriteria, dan validitas konstruk.

3.    Reliabilitas

Reliabilitas merujuk pada level kesesuaian dan ketepercayaan instrumen pengukuran. Sebuah tes dinilai tepercaya bila hasilnya sesuai saat diulang pada subjek yang serupa atau pada periode waktu yang berlainan. Pendekatan layaknya koefisien korelasi dan koefisien alpha Cronbach diaplikasikan untuk mengukur reliabilitas.

4.    Standar

Standar mengacu pada himpunan perbandingan atau parameter yang dipakai untuk membandingkan hasil seseorang dalam tes. Standar sendiri bisa dalam format nilai rata-rata, persentil atau skor rujukan. Dengan adanya standar tentu saja ada penilaian komparatid mengenai kinerja seseorang dan memberikan konteks penafsiran.

5.    Skor Tes

Skor tes adalah hasil numerik yang mencerminkan kinerja seseorang pada tes ataupun alat psikometri lainnya. Skor tersebut bisa dikalkulasikan memakai berbagai pendekatan layaknya skor absolut dan skor relatif.

6.    Analisis Faktor

Analisis faktor dipakai untuk mendalami landasan struktural di balik himpunan data. Pendekatan ini menunjang dalam mengenali dimensi atau aspek yang melandasi sifat-sifat psikologis tertentu dan membantu mengurangi kompleksitas data yang rumit.
 

7.    Item Response Theory (IRT)

Item response theory adalah struktur kerja statistik yang dimanfaatkan untuk melakukan pemodelan respons seseorang terhadap item tes. Item response theory membuka wawasan mengenai ciri-ciri khusus, layaknya kesulitan dan keunikan, dan menunjang dalam menaikkan tingkat kualitas instrumen pengukuran.

Demikian penjelasan psikometri: pengertian, tujuan, dan ruang lingkup. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Carter, Philip. 2019. Tes IQ dan Psikometri. PT Indeks. Jakarta.