Mengenal Lebih Dekat Budidaya Jahe Merah

Daftar Isi
Jahe merah termasuk satu diantara jenis jahe yang terkenal di dalam negeri dan memiliki berbagai unsur zat aktif yang berguna bagi tubuh manusia. Karena dampak positifnya yang sangat banyak, budidaya jahe merah menjadi opsi bisnis yang berpotensi menguntungkan bagi para petani. Akan tetapi, budidaya tanaman ini membutuhkan pengenalan dan keahlian yang memadai supaya hasil panen bisa optimal.

Source: www.hortikultura.pertanian.go.id - Sumbernya Disini

Jahe merah mempunyai peluang bisnis yang baik. Sasaran penting dari pangsa pasarnya ialah sebagai bahan dasar industri yang bergerak di bidang farmasi khususnya pembuatan obat kesehatan entah itu domestik maupun luar negeri. Meningkatnya perkembangan jahe merah di tengah-tengah masyarakat tentu saja dapat dijadikan sebagai kesempatan bisnis untuk semua kalangan. Untuk itu, mari simak lebih dekat mengenai budidaya jahe merah.

1.    Persiapan Lahan dan Penanaman

Persiapan lahan perlu dilakukan sebelum proses menanam jahe merah. Lahan yang sangat baik untuk dilakukan budidaya jahe merah ialah lahan yang terkena cahaya matahari secara langsung dengan durasi waktu 6 sampai 8 jam dalam sehari dan memiliki kadar keasaman tanah (pH) kira-kira 5,5 sampai 7,0. Ditambahkan juga tindakan membersihkan gulma, rumput liar, bebatuan sampai lahan bersih. Jika lahan sudah siap, bibit jahe merah yang sudah diseleksi dengan baik harus dilakukan proses pencucian secara bersih dan ditinggalkan begitu saja di dalam air dengan jangka waktu 24 jam sebelum ditanah yang telah dipadukan dengan pupuk kandang ataupun pupuk kompos.
 
Jika bibit jahe merah ditanam pada awal musim hujan maka tidak perlu dilakukan penyiraman. Proses penyiraman cukup dilangsungkan ketika cuaca panas dan tidak adanya hujan. Proses ini dilangsungkan dua kali dalam sehari, yakni pagi dan sore hari.

2.    Pemeliharaan Jahe Merah Sudah Ditanam

Tanaman ini membutuhkan pemeliharaan yang memadai untuk mendatangkan hasil panen yang memiliki mutu terbaik. Sejumlah tindakan yang mesti dicermati dalam pemeliharaan jahe merah di antaranya yakni tindakan dalam memberikan pupuk secara berkala, pengairan yang memadai, dan tindakan dalam memangkas daun, batang yang telah tua maupun telah rusak. Sementara itu, pengendalian organisme pengganggu tumbuhan layaknya hama dan penyakit juga patut dikerjakan secara sistematis supaya tanaman ini senantiasa sehat.

3.    Pemanenan dan Pengolahan

Proses memanen jahe merah dapat dilakukan kira-kira 8 sampai 10 sesudah periode tanam. Setelah rimpang dipanen selanjutnya dilakukan pembersihan dan pengeringan. Adapun, panen rimpang untuk  proses pembibitan kembali dilakukan 10 hingga 12 bulan dari waktu bibit jahe merah ditanam. Semakin tua usia tanaman ini, rimpang jahe merah yang didapatkan untuk dilakukan pembibitan kembali akan lebih bagus. Selain itu ada juga proses pengelohan jahe merah setelah dibersihkan dan dikeringkan. Tanaman ini dapat diolah menjadi sejumlah produk yang bernilai ekonomi layaknya minuman, sirup, bubuk, dan produk-produk lainnya.

Prospek bisnis dari budidaya jahe merah memiliki nilai jual yang menjanjikan lantaran permintaan pasar yang cenderung naik dan harganya yang relatif stabil. Di samping itu, tanaman ini memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Hal inilah yang menjadikan jahe merah sebagai bahan dasar dari produk kesehatan maupun produk kecantikan.

Demikian penjelasan tentang mengenal lebih dekat budidaya jahe merah. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Kosasih, Engkos., Nurhakim, Irwan. 2019. Budidaya Jahe Merah Hasilkan Hingga 3x Lipat. Penebar Swadaya. Jakarta.