Insentif: Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis, dan Syarat Pemberian

Daftar Isi
Insentif sebagai media untuk memberikan motivasi yang menstimulasi para karyawan untuk melakukan perkerjaan dengan kinerja yang maksimal lalu memiliki implikasi sebagai penghasilan tambahan di luar gaji pokok maupun upah tertentu. Pemberian insentif bertujuan supaya bisa memenuhi kebutuhan para karyawan dan keluarga mereka. 
 
 
Insentif bisa diformulasikan sebagai imbalan jasa yang layak kepada karyawan atau pekerja yang performa melampaui kriteria dan standar yang sudah ditentukan. Insentif termasuk suatu aspek stimulus bagi karyawan untuk melakukan pekerjaan lebih baik supaya prestasi karyawan bisa mengalami peningkatan.
  

A.    Pengertian Insentif

Berikut ini beberapa pengertian insentif menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Rivai, insentif adalah suatu cara pembayaran yang berhubungan kinerja dan bagi hasil sebagai pembagian profit untuk staf pegawai dikarenakan peningkatan produktivitas maupun ekonomisasi biaya.
  • Menurut De Pora, insentif adalah bentuk kompensasi yang bertujuan pada hasil dari menjalankan tugas dan termasuk satu diantara aspek utama untuk memberi semangat kepada karyawan supaya lebih termotivasi demi tercapainya sasaran perusahaan atau organisasi.
  • Menurut Handoko, insentif adalah stimulus yang direkomendasikan kepada para pekerja dalam rangka melaksanakan kerja selayaknya atau lebih tinggi dari berbagai standar tertentu.
  • Menurut Pangabean, insentif adalah balasan berupa imbalan yang dibayarkan secara serta merta kepada staf pegawai lantaran kinerja melampaui standar tertentu.
 

B.    Fungsi Insentif

Berikut ini beberapa fungsi insentif antara lain.
 

1.    Mendorong Produktivitas

Insentif bisa diaplikasikan dalam rangka menstimulasi individu maupun perusahaan untuk melakukan pekerjaan lebih giat atau meningkatkan ketepatgunaan dan harapannya meningkat juga produktivitasnya.
 

2.    Meminimalisasi Penggunaan Sumber Daya

Insentif bisa diaplikasikan untuk membantu individu maupun perusahaan dalam rangka meminimalisasi penggunaan sumber daya alam layaknya energi dan air.
 

3.    Meningkatkan Mutu dari Sebuah Produk

Insentif bisa diaplikasikan untuk menunjang individu dan perusahaan dalam rangka melakukan peningkatan mutu produk entah itu barang atau jasa yang diberikan.
 

4.    Meminimalisasi  Pencemaran

Insentif bisa diaplikasikan untuk menunjang individu maupun perusahaan dalam rangka memperkecil level pencemaran yang didapatkan.
 

5.    Meningkatkan Arus Investasi

Insentif bisa diaplikasikan untuk memotivasi individu dan mendorong perusahaan dalam rangka melakukan penanaman modal atau investasi dalam berbagai proyek yang memberikan nilai ekonomi.
 

C.    Jenis-Jenis Insentif

Berikut ini beberapa jenis insentif antara lain.

1.    Insentif untuk Pekerja yang Melakukan Pekerjaan Operasional

Dikategorikan menjadi.
  • Program Insentif Personal. Pemberian gaji di atas patokan gaji pokok kepada pekerja secara perseorangan yang melampaui standar kerja.
  • Program Insentif Kelompok. Pemberian gaji kepada segenap partisipan tim saat sesuatu tim mencapai kriteria kerja yang telah ditentukan.

2.    Insentif untuk Para Pengelola Administrasi dan Eksekutif

Pemberian ekstra bonus tahunan dalam rangka menstimulasi kinerja yang bersifat jangka pendek. Semakin meningkat posisi jabatan semakin meningkat insentif yang didapatkan. Rata-rata ekstra bonus sekitar 10% hingga 80% dari gaji pokok.

3.    Insentif untuk Para Penjual

Pemberian bonus kepada para penjual jika sukses menjual barang atau produk. Perihal ini untuk menstimulasi level pemasaran menuju ke arah yang lebih tinggi.

4.    Insentif untuk Ahli

Pemberian komisi ekstra dalam bentuk kenaikan gaji jika sukses dalam melakukan pekerjaan.

5.    Insentif Organisasi

Pemberian keuntungan kepada para pekerja dalam rangka menumbuhkan tanggung jawab, kontribusi, dan aksi kooperasi supaya dapat meminimalisasi tingkat keluar masuknya pekerja.

D.    Syarat Pemberian Insentif

Berikut ini beberapa syarat pemberian Insentif antara lain.
  • Lugas, regulasi dari prosedur insentif mesti singkat, transparan, dan bisa dimengerti.
  • Spesifik, Pekerja mesti mengetahui dengan saksama apa yang diharapkan untuk mereka kerjakan. 
  • Mampu dicapai, masing-masing pekerja memiliki peluang yang rasional untuk mendapatkan sesuatu.
  • Bisa diukur, target yang bisa dikuantifikasikan merupakan motif untuk melakukan penentuan rencana insentif.
 
Demikian penjelasan insentif: pengertian, fungsi, jenis-jenis dan syarat pemberian. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Kartika, Lindawati., Jayawinangun, Roni., Mangkuprawira, TB Sjafri. 2016. PT Penerbit IPB Press. Bogor.