Gulma: Pengertian, Jenis-Jenis dan Cara Mengatasinya

Daftar Isi
Gulma termasuk tumbuhan yang keberadaannya tidak diharapkan lantaran bisa mengurangi hasil yang didapatkan oleh tanaman produksi. Gulma merupakan bagian berpengaruh pada lingkup ekosistem hutan yang patut diperhitungkan fungsinya. Perpaduan dan keragaman gulma berperan serta dalam menentukan struktur hutan yang nantinya akan berdampak pada peran ekologis hutan.
 

Pada umumnya gulma merupakan tumbuhan yang tidak sulit mengalami pertumbuhan pada masing-masing tempat yang berlainan, entah itu di tempat yang kurang unsur hara sampai tempat yang banyak unsur hara. Karakteristik inilah yang menjadi pembeda bagi gulma dengan tanaman lainnya yang dibudidayakan.
 

A.    Pengertian Gulma

Berikut ini pengertian gulma menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Mangoensoekarjo, gulma adalah tumbuhan yang dapat mengganggu sekaligus bernilai buruk jika tumbuhan terkait dapat mendatangkan kerugian bagi manusia entah itu secara langsung maupun tidak langsung, adapun sebaliknya tumbuhan ini dianggap baik jika memiliki nilai guna bagi manusia.
  • Menurut Johnny, gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak sesuai dengan lingkungan tempatnya maupun tidak diinginkan dan mempunyai manfaat buruk.
  • Menurut Moelyaandani dan Setiyono, gulma adalah tumbuhan yang mendatangkan dampak kerugian pada tanaman, hal ini disebabkan munculnya persaingan unsur hara dan sistem ekologi karenanya kemampuan tanaman utama mengalami masalah yang terkait dengan berkurangnya dalam berproduksi.
  • Menurut Sastroutomo, gulma adalah segenap klasifikasi tumbuh-tumbuhan yang mengakibatkan kendala atau masalah terhadap tumbuhan pada tempat tertentu dan terhadap tujuan yang diharapkan oleh manusia serta jenisnya seperti tumbuhan yang secara personal kerap kali tumbuh di area perkebunan lalu mendatangkan kerugian.
 

B.    Jenis-Jenis Gulma

Terdapat sejumlah jenis Gulma, namun pada penjelasan kali ini akan dikelompokkan berdasarkan klasifikasinya. Untuk itu, mari simak penjelasannya.

1.    Jenis Gulma Menurut Morfologi

Berikut ini beberapa jenis gulma menurut morfologi antara lain.
  • Gulma dari kelompok berdaun sempit (grasses). Gulma jenis ini memiliki batang bulat maupun lurus ke atas dan berongga. Daun soliter pada peruasan, tersusun dalam dua deretan, berbentuk seperti pita, ujung daunnya yang rata, dan mencakup dua komponen yakni helai daun dan tangkai daun dengan lidah daun di antara dua komponen ini. Contoh dari jenis gulma berdaun sempit ialah Axonopus compressus, Digitaria ciliaris, dan Imperata Cylindrica.
  • Gulma dari kelompok teki (Famili Cyperaceae). Gulma jenis ini batangnya memiliki wujud segitiga, terkadang bulat dan tidak memiliki rongga. Daun gulma golongan teki terstruktur dalam tiga rangkaian dengan tidak adanya daun pada pertemuan tangkai daun dan helai daun. Bunga gulma ini kerap kali dalam wujud bulir atau anak bulir yang dilindungi oleh satu daun pelindung dengan buah pipih atau buah yang memiliki bentuk segitiga. Contoh dari jenis gulma teki-tekian ialah Cyperus rotundus dan Cyperus kyllingia.
  • Gulma dari kelompok berdaun lebar (broad leaves). Gulma dari jenis ini lazimnya bisa dikatakan sebagai tumbuhan dengan biji berkeping dua (Dicoyledoneae). Gulma berdaun lebar umumnya berdaun lebar serta memiliki tulang daun yang berbentuk jaringan, menyirip atau menjari. Gulma ini lazimnya memiliki batang basah (herbaceous) layaknya bayam duri (Amaranthus viridis) dan krokot (Portulaca oleracea) maupun terdapat batang kayu (lignosus) layaknya Lantana camara. Contoh gulma dari kelompok berdaun lebar ialah Aeschynomene americana, Ageratum conyzoides dan Amaranthus spinosus.
  • Gulma dari kelompok pakis-pakisan. Gulma jenis ini lazimnya mengalami perkembangbiakkan dengan spora dan memiliki batang vertikal atau menjalar. Contoh gulma dari kelompok pakis-pakisan ialah Dicranopteris linearis, Nephrolepis biserrata dan Stenochlaena palustris.

2.    Jenis Gulma Menurut Siklus Hidup

Berikut ini beberapa jenis gulma menurut siklus hidup antara lain.
  • Gulma Semusim (Annual Weed). Siklus atau periode hidup gulma semusim dari awal mempunyai kecambah, berproduksi, hingga akhirnya mati dan proses ini terjadi selama satu tahun. Lazimnya, gulma semusim tidak sulit untuk dikendalikan, akan tetapi proses tumbuh kembangnya begitu cepat lantaran produksi biji begitu banyak. Atas dasar itulah, pengendalian gulma semusim ini membutuhkan anggaran yang lebih besar. Contoh dari gulma semusim ialah Amaranthus sp, Digitaria sp dan Eleusine indica.
  • Gulma Dua Musim (Biannual Weeds). Periode hidup gulma jenis ini lebih dari satu tahun akan tetapi tidak lebih dari dua tahun. Dalam tahun pertama gulma dua musim memproduksi bentuk roset, lalu pada tahun kedua mempunyai bunga, memproduksi biji lalu akhirnya mati. Pada siklus roset gulma ini umumnya lebih peka terhadap herbisida. Contoh dari gulma dua musim ialah Arctium sp.
  • Gulma Tahunan (Perennial Weeds). Periode hidup gulma jenis ini lebih dari dua tahun dan bisa jadi tidak memiliki batas atau menahun. Gulma tahunan umumnya mengalami perkembangbiakkan dengan biji, walaupun terdapat juga yang mengalami perkembangbiakkan dengan mekanisme vegetatif. Gulma ini bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Contoh dari gulma tahunan ialah Cynodon dactylon, dan Cyperus rotundus.
  • Tumbuhan Berkayu (Woody Plant). Tumbuhan berkayu mengalami pembentukan kelompok gulma perennial spesial yang batangnya tumbuh secara sekunder dan tumbu membesar dengan mekanisme tahunan. Gulma jenis ini ialah tumbuhan perdu atau pohon rendah dan pohon.
 

3.    Jenis Gulma Menurut Habitat

Berikut ini beberapa jenis gulma menurut habitat antara lain.
  • Gulma air (Aquatic Weeds). Lazimnya gulma air tumbuh di air, entah itu mengapung, tenggelam terlebih lagi ada yang setengah tenggelam. Gulma jenis ini bisa berbentuk gulma berdaun sempit, berdaun lebar, maupun teki-tekian. Contoh dari gulma air ialah Cyperus difformis dan Monochoria Sp.
  • Gulma Daratan (Terestrial Weeds). Gulma ini mengalami pertumbuhan di permukaan tanah antara lain di tegalan dan area perkebunan. Kelompok dari gulma daratan yang mengalami pertumbuhan di perkebunan begitu tergantu pada tipe tanaman utama, model tanah, iklim, dan pola tanam. Contoh dari gulma daratan ialah Ageratum conyzoides, Imperata cylindrica dan Panicum repens.
 

C.    Cara Mengatasi Gulma

Berikut ini beberapa cara mengatasi gulma antara lain.

1.    Memanfaatkan Herbisida

Herbisida dapat diaplikasikan untuk mematikan maupun menghambat proses pertumbuhan gulma. Herbisida termasuk senyawa kimia yang efektif dan cepat dalam pengendalian gulma khususnya di area yang luas. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa pemakaian herbisida patut dilangsungkan dengan hati-hati demi mencegah kerusakan pada tanaman yang dibudidayakan.

2.    Menyiangi dengan Mekanisme Manual

Melakukan penyiangan gulma dengan mekanisme manual juga termasuk cara yang berguna untuk mengatasinya. Akan tetapi mekanisme ini membutuhkan durasi waktu dan tenaga yang relatif banyak.

3.    Memakai Mulsa

Pengaplikasian mulsa bisa menunjang dalam mengurangi kuantitas gulma yang timbul, tentunya mulsa bisa membantu menghambat pertumbahan gulma. Selain itu, pemberian mulsa juga akan menunjang pertumbuhan tanaman produktif dan satu diantara manfaatnya ialah mampu menjaga kelembapan tanah.

4.    Memakai Metode Pengendalian Gulma dengan Tanaman

Menanam tanaman yang mampu menghalangi pertumbuhan gulma. Contoh dari tanaman tersebut ialah lobak dan klover.

5.    Melakukan Pemanenan Gulma Saat Berusia Muda

Gulma yang dibiakkan dalam keadaan masih muda, tentunya akan lebih mudah dikontrol daripada gulma yang telah mengalami masa dewasa.

6.    Memakai Teknologi Tertentu

Selain itu, mengaplikasikan teknologi tertentu yang bersifat mekanis dapat mengendalikan dan menekan pertumbuhan gulma. Contoh dari teknologi tersebut ialah dengan menggunakan cangkul putar atau cultivator.

Demikian penjelasan gulma: pengertian, jenis-jenis, dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Latumahima, Fransina S. 2022. Mengenal Gulma Hutan. Penerbit Adab. Indramayu.