Pendidikan Inklusif: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Manfaat, dan Prinsip

Daftar Isi
Pendidikan inklusif adalah suatu konsep pendidikan dan sosial. Pada lingkup pendidikan inklusif, segenap individu merupakan aspek yang penting dalam solidaritas apapun perbedaan mereka. Pendidikan inklusif bermakna bahwa segenap anak yang mencakup kemampuan maupun ketidakmampuan mereka, agama, jenis kelamin, kedudukan mereka (sosial-ekonomi), suku, latar belakang kultur maupun bahasa terintegrasi serta menyatu dalam komunitas sekolah yang sama.


Pendidikan inklusif merupakan sebuah pola pendidikan yang bersifat humanis. Pendidikan inklusif juga termasuk paham pendidikan yang mampu menunjang segenap siswa searah dengan kebutuhannya. Adapun konsep dari pendidikan inklusif ialah adanya pendekatan pendidikan yang berupaya menjangkau segenap individu dengan tidak ada pengecualian.
 

A.    Pengertian Pendidikan Inklusif

Berikut ini beberapa pengertian pendidikan Inklusif menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Ilahi, pendidikan inklusif adalah sebuah garis besar yang menampung segenap anak yang memiliki kebutuhan khusus maupun anak memiliki problem dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
  • Menurut Garnida, pendidikan inklusif adalah mekanisme pengelolaan pendidikan bagi para anak yang mempunyai keterbatasan tertentu dan para anak lainnya yang dihimpun menjadi satu dengan tidak memandang keterbatasan masing-masing.
  • Menurut Staub dan Peck, pendidikan inklusif adalah mekanisme dalam menempatkan anak yang memiliki kelainan ringan, medium, dan berat secara komprehensif di kelas reguler.
 

B.    Tujuan Pendidikan Inklusif

Berikut ini beberapa tujuan dari pendidikan inklusif antara lain.
  • Memberikan kesempatakan yang seluas mungkin kepada segenap siswa yang mempunyai ketidaknormalan jasmani, emosional, psikis, dan sosial maupun mempunyai kemampuan inteligensi atau talenta istimewa dalam rangka mendapatkan pendidikan yang berkualitas searah dengan kebutuhan dan kapabilitasnya.
  • Melahirkan pelaksanaan pendidikan yang memandang penting keanekaragaman, dan tidak membeda-bedakan bagi segenap siswa.
 

C.    Fungsi Pendidikan Inklusif

Berikut ini beberapa fungsi pendidikan inklusif antara lain.
  • Dalam rangka menjamin segenap siswa yang memiliki kebutuhan khusus tentunya mendapat kesempatan, keleluasaan yang sederajat untuk memperoleh fasilitas pendidikan yang searah dengan kebutuhannya maupun memiliki kualitas di berbagai jurusan, kategori, dan tingkatan pendidikan serta  mewujudkan lingkup pendidikan yang sehat bagi siswa yang memiliki kebutuhan khusus untuk meningkatkan kemampuannya secara maksimal.
  • Berusaha melakukan pemenuhan kebutuhan dan berupaya untuk mengembangkan kemampuan tenaga pengajar dan tenaga kependidikan supaya memberikan pelayanan kepada segenap siswa dengan sebaik mungkin.
 

D.    Manfaat Pendidikan Inklusif

Berikut ini beberapa manfaat pendidikan inklusif antara lain.
  • Para siswa berkebutuhan khusus tentunya memiliki rasa percaya diri dan memiliki keleluasaan dalam beradaptasi maupun memiliki kesiapan untuk menjalani kehidupan nyata di lingkungan pada umumnya.
  • Para siswa berkebutuhan khusus terjauhkan dari sebutan yang tidak semestinya, mendapatkan pemahaman mengenai pelajaran di sekolah dengan lebih baik dan mampu.
  • Para siswa berkebutuhan khusus akan lebih independen, mampu menyesuaikan diri, antusias, dan mampu menghargai perbedaan, serta mendapatkan kesempatan dalam mengadakan interaksi dengan sesama dan berbagi dengan siswa pada umumnya secara natural yang bertujuan memberikan umpan balik yang begitu bermakna dalam perspektif kehidupannya.
  • Para siswa dapat belajar tentang kekurangan dan kelebihan tertentu pada teman-temannya.
  • Para siswa lazimnya akan mampu meningkatkan kemampuan dalam bersosial, berempati terhadap persoalan siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
  • Menunjang siswa yang memiliki kebutuhan khusus dan para teman siswa lainnya yang mengalami masalah.
  • Para tenaga pengajar akan lebih tertantang untuk memberikan pembelajaran lebih baik dan bisa memberikan kemudahan segenap siswa, tentu saja dari hal ini akan berusaha untuk meningkat pengetahuannya tentang kemajemukan karakteristik segenap siswa. 
  • Para tenaga pengajar akan kreatif dan ahli dalam memberikan pembelajaran dan pendidikan, lebih mengetahui skema kemampuan dan kekurangan siswa.
  • Para tenaga pengajar mampu mengembangkan kapabilitasnya dalam aspek pendidikan khusus.
  • Para tenaga pengajar lebih terbuka akan perbedaan maupun kemajemukan siswa.
  • Mampu memberikan pendidikan kepada siswa yang lebih beragam, lebih terbiasa dan profesional untuk menanggulangi tantangan-tantangan mengenai pembelajaran sehingga tenaga pengajar memperoleh kepuasan dalam melakukan pekerjaan dan pencapaian performa yang lebih tinggi.
 

E.    Prinsip Pendidikan Inklusif

Berikut ini beberapa prinsip pendidikan inklusif antara lain.

1.    Mengantisipasi, Menjunjung Tinggi, dan Memelihara Keragaman serta Perbedaan Siswa

Keadaan tempat belajar yang kondusif, mendatangkan kepedulian, penuh hormat, dan aman serta mewujudkan rasa memiliki bagi segenap siswa dan keluarga mereka.

2.    Harapan Tinggi untuk Segenap Siswa

Mendatangkan kebiasaan berupa harapan tinggi dimulai dengan rencana pelajaran yang mampu diakses dan pengalaman belajar yang berguna serta penting. Tenaga pengajar dan keluarga melakukan tindakan menurut hasil pemikiran bahwa dengan bantuan bersifat pelajaran yang cermat agar setiap siswa mendapatkan keberhasilan.

3.    Memahami Kapasitas dan Kebutuhan Siswa

Informasi mengenai data penting yang dihimpun dan dibagikan di segenap tingkatan sistem layaknya tenaga pengajar, keluarga, sekolah, otoritas sekolah dan kementerian terkait. Hal ini bertujuan untuk memahami dan merespons kapasitas dan kebutuhan masing-masing siswa.

4.    Menyingkirkan Hambatan dalam Lingkungan Belajar

Segenap partner pendidikan melakukan kerja sama dalam rangka menyingkirkan hambatan dalam lingkungan belajar agar supaya segenap siswa berhasil dan mampu berperan serta pada lingkup komunitas sekolah.

5.    Membangun Kapasitas

Pemerintah, kepala sekolah, tatanan, tenaga pengajar, tenaga ahli pendidikan, keluarga dan mitra masyarakat yang mempunyai oportunitas. Selain itu adanya hubungan, sumber daya berkesinambungan yang mampu meningkatkan, memperkuat, dan memperbarui pengenalan berupa pemahaman. Ada lagi yang tidak penting dari itu ialah penguasaan maupun kemampuan mereka untuk mewujudkan lingkungan belajar yang cepat menyesuaikan diri dan cepat tanggap. Proses dalam meningkatkan kapasitas terjadi di tingkat personal, sekolah dan sistem.

6.    Bekerja Sama dalam Meraih Kesuksesan

Segenap pelaksana kepentingan pendidikan yang mencakup karyawan sekolah, tatanan, keluarga, mitra masyarakat, institusi pendidikan setelah sekolah menengah layaknya universitas, kurikulum dari tenaga pengajar, dan pemerintah bertekad untuk melakukan kerja sama untuk mendukung kesuksesan segenap siswa.
 
Demikian penjelasan pendidikan inklusif: pengertian, tujuan, fungsi, manfaat, dan prinsip. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

Referensi:
 
Kustawan, Dedy. 2013. Manajemen Pendidikan Inklusif, Kiat Sukses Mengelola Pendidikan Inklusif di Sekolah Umum dan Kejuran. PT. Luxima Metro Media. Jakarta.