Kurikulum: Pengertian, Komponen, dan Fungsi

Daftar Isi
Kurikulum adalah suatu tata olah berupa program edukasi yang memuat materi-materi ajar dan pengalaman belajar yang terprogram, terencana maupun terancang dengan mekanisme struktural menurut norma-norma berlaku tentunya dibuat menjadi kaidah dalam mekanisme pembelajaran bagi guru serta siswa untuk meraih tujuan pendidikan.

Kurikulum, Pengertian Kurikulum, Komponen Kurikulum, Fungsi Kurikulum

Kurikulum sebagai sekumpulan pembahasan dalam pelajaran yang wajib dikuasai oleh siswa, pada lingkup mekanisme perencanaan umumnya menerapkan pertimbangan para pakar bidang studi untuk melakukan penentuan mata pelajaran apa yang mesti diajarkan kepada peserta didik, taraf kesulitan, minat peserta didik, daftar runtut materi pelajaran, dan pendekatan dalam pembelajaran di mana peserta didik bisa menguasai bahan pelajaran.
 

A.    Pengertian Kurikulum

Berikut ini beberapa pengertian kurikulum menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Kerr, J.F, kurikulum adalah segenap pembelajaran yang disusun dan diimplementasikan secara perseorangan maupun berkelompok, entah itu di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah.
  • Menurut Inlow, kurikulum adalah upaya komprehensif yang disusun secara khusus oleh pemangku kepentingan sekolah untuk membimbing dan membina peserta didik dalam rangka mendapatkan hasil dari pembelajaran tertentu.
  • Menurut Nengky dan Evars, kurikulum adalah segenap pengalaman yang dikonsep dan dilaksanakan oleh pihak sekolah untuk membantu para peserta didik dalam meraih hasil belajar kepada kinerja peserta didik yang terbaik.
  • Menurut  Neagley dan Evans, kurikulum adalah segenap pengalaman yang sudah disusun oleh stakeholder sekolah.
  • Menurut Beauchamp, kurikulum adalah berkas tentunya telah ditulis yang berisikan mata pelajaran di mana akan diajarkan kepada siswa melalui berbagai mata pelajaran, opsi bidang studi, dan rumusan masalah pada lingkup kehidupan sehari-hari.
 

B.    Komponen Kurikulum

Berikut ini beberapa komponen kurikulum antara lain.

1.    Komponen Tujuan

Tujuan memiliki hubungan dengan orientasi atau hasil yang diinginkan. Pada lingkup makro batasan tujuan kurikulum erat hubungannya dengan pandangan atau sistem norma yang diterapkan oleh khalayak umum. Terlebih lagi, batasan tujuan mencerminkan suatu masyarakat yang diinginkan. Sebagai contohnya, sistem norma yang diterapkan oleh penduduk Indonesia ialah sistem yang berkaitan dengan nilai Pancasila maka orientasi yang dicita-citakan oleh suatu kurikulum adalah terwujudnya masyarakat yang memiliki prinsip nilai-nilai Pancasila. Adapun dalam skala mikro, tujuan kurikulum berhubungan dengan misi serta visi sekolah, maupun berbagai tujuan yang lebih marginal, layaknya tujuan masing-masing mata pelajaran dan tujuan mekanisme pembelajaran.

2.    Komponen Isi/Bahan

Bahan atau isi pelajaran adalah pengalaman yang hendak disampaikan kepada siswa selama mengikuti mekanisme pendidikan maupun mekanisme pembelajaran. Pengalaman belajar tersebut dapat mempelajari berbagai mata pelajaran atau aktivitas yang berhubungan dengan mata pelajaran, ruang lingkup sekitar masyarakat yang searah dengan tujuan kurikulum. Bahan materi kurikulum dirancang searah dengan tujuan yang sudah ditetapkan berupa wawasan tentunya terdiri atas ide, fakta, konsep, prinsip, dan prosedur, bahkan kemampuan yang mencakup keterampilan dan kecakapan.

3.    Komponen Metode/Pendekatan

Metode atau pendekatan adalah komponen yang berhubungan dengan penerapan kurikulum. Pendekatan pembelajaran berhubungan dengan usaha dalam rangka mencapai tujuan. Pendekatan pembelajaran diinterpretasikan sebagai model dan urutan secara umum tindakan tenaga pendidik-peserta didik dalam melahirkan aktivitas pembelajaran untuk meraih tujuan yang sudah ditentukan.
 
Model akan menentukan opsi pendekatan, metode, kompetensi atau teknik, dan kegiatan peserta didik untuk suatu proses belajar mengajar. Pada masing-masing model dapat diaplikasikan berbagai pendekatan. Pendekatan menentukan strategi tenaga pendidik yang difokuskan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Di samping itu, metode diaplikasikan tenaga pendidik dalam rangka mewujudkan lingkungan dan kegiatan belajar ilmiah selama proses belajar mengajar.

4.    Komponen Penilaian

Pada lingkup penerapannya terdapat tiga istilah yang kerap kali dipakai, yakni measurement, assessment, dan evaluation. Sebagai contohnya, seorang tenaga pendidik mengadakan tes atau ulangan yang kerap kali dikenal sebagai penilaian atau evaluasi. Tetapi sebenarnya, mereka hanya melakukan tes, lalu melakukan pemeriksaan dan penulisan nilai yang didapatkan oleh peserta didik. Tenaga pendidik yang terkait tidak bertindak apa pun atas hasil ulangan yang sudah diselenggarakan.
 
Penilaian kurikulum dipakai untuk mencermati seberapa baik taraf keberhasilan sebuah kurikulum dan langkah apa yang mesti diimplementasikan supaya didapatkan hasil tentunya sesuai dengan tujuan yang sudah diformalisasikan. Atas dasar itulah, penilaian tidak sekadar melakukan pengukuran keberhasilan maupun kegagalan suatu metode, namun terdapat mekanisme tindakan yang diimplementasikan sebagai tindakan lanjutan dari data yang didapatkan.

C.    Fungsi Kurikulum

Berikut ini beberapa fungsi kurikulum antara lain.

1.    Fungsi Penyesuaian

Fungsi ini memiliki arti bahwa kurikulum sebagai instrumen pendidikan tentunya harus dapat melakukan pengarahan pada peserta didik supaya mempunyai karakteristik well adjusted yang dapat melakukan penyesuaian terhadap dirinya dengan lingkungan, entah itu lingkungan fisik ataupun lingkungan sosial. Linkungan tersebut selalu berubah dan memiliki karakteristik dinamis. Atas dasar itulah, peserta didik juga wajib mempunyai kompetensi dalam rangka menyesuaikan diri dengan transformasi yang muncul di lingkungannya.

2.    Fungsi Integrasi

Fungsi integrasi memiliki arti bahwa kurikulum sebagai instrumen pendidikan mesti bisa menghasilkan berbagai pribadi yang utuh. Peserta didik, umumnya adalah partisipan dan bagian yang bersifat utuh dari masyarakat. Atas dasar itulah, peserta didik wajib mempunyai personalitas yang diperlukan untuk bisa hidup dan berpadu secara utuh dengan khalayak umum.

3.    Fungsi Diferensiasi

Fungsi diferensiasi memiliki arti bahwa kurikulum sebagai instrumen pendidikan mesti bisa memberikan bantuan layanan atas perbedaan seorang peserta didik. Masing-masing peserta didik mempunyai perbedaan, entah itu dari faktor fisik ataupun mental yang wajib dihargai dan dilayani dengan semestinya.

4.    Fungsi Persiapan

Fungsi persiapan memiliki arti bahwa kurikulum sebagai instrumen pendidikan mesti bisa membina peserta didik untuk melanjutkan belajar ke jenjang pendidikan selanjutnya. Adapun, kurikulum juga hendaknya mampu mempersiapkan peserta didik untuk bisa hidup dalam lingkungan sosial khususnya masyarakat bila terdapat suatu hal yakni tidak mampu melanjutkan pendidikannya.

5.    Fungsi Pemilihan

Fungsi pemilihan memiliki arti bahwa kurikulum sebagai instrumen pendidikan mesti bisa memberikan peluang kepada peserta didik dalam rangka melakukan pemilihan berbagai program belajar yang selaras dengan kompetensi dan ketertarikannya. Fungsi ini begitu erat kaitannya dengan fungsi diferensiasi, lantaran rekognisi terhadap terdapatnya perbedaan personalitas peserta didik, hal ini bermakna pula diberinya peluang untuk peserta didik tersebut untuk melakukan pemilihan apa yang selaras dengan ketertarikan dan kompetensinya. Dalam rangka melahirkan kedua fungsi yang telah disebutkan, kurikulum harus dirancang secara lebih menyeluruh dan memiliki karakteristik fleksibel.

6.    Fungsi Diagnostik

Fungsi diagnostik memiliki arti bahwa kurikulum sebagai instrumen pendidikan mesti bisa mengakomodasi dan memandu peserta didik untuk bisa memahami dan menerima kemampuan serta kekurangan yang dimilikinya. Jika peserta didik telah bisa memahami berbagai kemampuan dan berbagai kekurangan yang terdapat pada dirinya, tentu saja harapannya bagi peserta didik bisa melakukan pengembangan sendiri potensi yang dimilikinya maupun memperbaiki kekurangannya.
 
Demikian penjelasan kurikulum: pengertian, komponen, dan fungsi. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Maritasari, Donna Boedi., Setyosari, Punadji., Kuswandi, Dedi. Praherdiono, Hendri. 2021. Kompetensi Dan Kinerja Guru. CV. Bintang Surya Madani. Sleman.