Transfusi Darah: Pengertian, Tujuan, dan Jenis

Daftar Isi
Donor darah ialah seorang individu yang mendonasikan darahnya untuk individu lain yang memerlukan darah. Sesudah darah diambil dari pemberi darah, selanjutnya darah disimpan di sebuah tempat yang dikenal sebagai bank darah atau UPTD (Unit Pelayanan Tranfusi Darah). Sementara itu, transfusi darah adalah menyalurkan sel darah merah layaknya darah segar maupun pack red cell ke dalam tubuh melalui vena.
 
Transfusi Darah, Pengertian Transfusi Darah, Tujuan Transfusi Darah, dan Jenis Transfusi Darah

Lebih lanjut lagi, transfusi darah secara umum diperlukan untuk menanggulangi pengidap penyakit anemia akut, pengidap dengan penyakit darah bawaan, pasien yang menderita cedera berat, pasien yang mau melangsungkan operasi tentunya bersifat operatif dan pengidap yang menderita penyakit liver maupun penyakit lainnya yang menyebabkan tubuh si penderita tidak mampu menghasilkan darah atau unsur seperti seharusnya.
 

A.    Pengertian Transfusi Darah

Berikut ini beberapa pengertian transfusi darah menurut para ahli antara lain.
  • Menurut National Cancer Institute, transfusi darah adalah proses yang memungkinkan seluruh darah atau sebagian darah disalurkan ke dalam aliran darah pasien melalui vena. Darah bisa didonasikan oleh individu lain atau barangkali diambil dari individu selaku pasien dan disimpan sampai diperlukan.
  • Menurut Dr. dr. Robert Hotman Sirait, SpAn, transfusi darah adalah suatu proses memberi darah secara lengkap atau unsur darah layaknya sel darah merah, plasma, maupun trombosit melalui jalur IV. Tujuannya ialah untuk melakukan pemenuhan kebutuhan pasien terhadap darah searah dengan kegiatan pengobatan.
  • Menurut Charles Patrick Davis, transfusi darah adalah proses memindahkan darah atau unsur yang berkaitan dengan darah dari satu individu (pendonor) ke dalam aliran darah pada individu lain (penerima).
  • Menurut Cleveland Clinic, transfusi darah adalah proses umum yang memungkinkan darah atau unsur darah yang didonasikan lalu diberikan kepada seseorang melalui jalur intravena (IV). Tranfusi darah diberikan untuk menggantikan daran serta unsur darah yang barangkali sangat rendah.

B.    Tujuan Transfusi Darah

Berikut ini beberapa tujuan transfusi darah antara lain.
  • Mengintensifkan kapasitas sirkulasi darah sesudah proses operasi bedah, trauma dan perdarahan.
  • Mempertinggi jumlah sel darah merah dan untuk menjaga tingkat hemoglobin pada pasien yang menderita penyakit anemia akut.
  • Memberikan unsur seluler yang sudah dipilih sebagai terapi alternatif layaknya aspek pembekuan plasma dalam rangka menunjang dan mengontrol perdarahan pada pasien yang mengidap hemofilia.
 

C.    Jenis Transfusi Darah

Berikut ini beberapa jenis transfusi darah antara lain.

1.    Darah Utuh

Darah utuh (whole blood) adalah darah yang masih lengkap unsurnya. Dalam darah utuh, terdapat tiga klasifikasi yakni darah sangat segar (< 6 jam), darah segar (6 sampai 24 jam), darah simpan (24 jam-simpan batal). Berikut ini penjelasannya.
  • Sangat Segar (< 6 jam). Dalam darah ini termuat kandungan eritrosit, trombosit, dan segenap faktor pembekuan darah, termasuk faktor labil (FV).
  • Darah Segar (6-24 jam).Unsur yang terdapat di dalamnya antara lain ialah eritrosit, trombosit dan segenap faktor pembekuan kecuali faktor labil (FV).
  • Darah Simpan (24 jam-simpan batal). Kandungan yang ada dalam darah simpan ialah eritrosit, albumin dan faktor pembekuan darah kecuali faktor V dan VIII.
Darah utuh diberikan kepada individu selaku pasien dengan syok hipovolemik perdarahan berat dan pada proses operasi bedah mayor dengan perdarahan lebih dari 1500 ml.

2.    Darah Endap

Darah endap ini didapatkan dari darah utuh yang disentrifuse lalu diendapkan, kemudian plasma dipisahkan. Durasi waktu dalam proses memberikan transfusi ini yakni 4 jam, kecuali pada klien dengan problem pada jantung maupun pada ginjal. Indikasi dalam proses memberikan transfusi darah endap (packed red cell) adalah alternatif sel darah merah pada anemia maupun anemia lantaran perdarahan berat layaknya sesudah resusitasi cairan kristaloid atau koloid.

3.    Trombosit Konsentrate

Indikasi dalam proses memberikan trombosit konsentrate yakni lantaran perdarahan yang disebabkan trombositopenia atau masalah fungsi trombosit, proses tindakan mencegah perdarahan lantaran trombositopenia layaknya masalah fungsi tulang saat nilai trombosit < 10.000 per mikro liter.

4.    Plasma Segar Beku

Plasma segar beku adalah plasma yang telah dipisahkan dari satu kantong darah utuh tentunya paling tinggi 6 jam, lalu dibekukan dalam temperatur 25 derajat atau juga bisa lebih dari itu. Plasma segar beku (Fresh Frozen Plasma) ini mencakup faktor pembekuan stabil, albumin dan imunoglobulin, faktor VIII paling sedikit 70% dari tingkatan plasma segar normal. Indikasi dalam proses memberikan plasma segar beku ialah pada individu selaku pasien dengan defisiensi faktor koagulasi layaknya pada penyakit hati, overdosis antioagulan-warfarin, ketiadaan faktor koagulasi pada individu yang menerima transfusi dalam kuantitas besar, DIC serta TTP.

5.    Cryoprecipitate

Presepitasi dari plasma segar beku saat pencairan (thawing) ialah 4 derajat dan dipadukan 10 hingga 20 ml plasma. Cryoprecipitate ini mengandung setengah F VIII dan fibrinogen darah lengkap yakni F VIII 80 hingga 100 iu per kantong sedangkan fibriogen 150 hingga 300 mg per kantong. Indikasi dalam proses memberikan Cryoprecipitate untuk pengganti terapi F VIII konsentrate dengan defisiensi faktor non willebrand’s disease (non willebrand’ disease), faktor VIII (hemofilia A), dan faktor XIII.
 
 
Demikian penjelasan transfusi darah: pengertian, tujuan,dan  jenis. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Mufidaturrohmah. 2017. Dasar-Dasar Keperawatan Buku Referensi Ilmu Dasar Keperawatan. Penerbit Gava Media. Yogyakarta.