Konsentrasi Belajar: Faktor yang Mempengaruhinya dan Cara Meningkatkannya
Daftar Isi
Faktor Mempengaruhinya dan Cara Meningkatkannya. Berlangsungnya mekanisme belajar membutuhkan konsentrasi belajar tiap-tiap pelakunya. Dengan tidak adanya konsentrasi belajar, tentunya keadaan belajar tersebut sebenarnya tidak ada atau tidak berjalan. Akan tetapi, tidak jarang seseorang yang berhadapan dengan persoalan atau problem dalam konsentrasi saat belajar. Dengan tidak adanya konsentrasi belajar, bisa dipastikan hasil belajar juga jelas begitu rendah ataupun tidak maksimal.
Bila peserta didik tidak mampu berkonsentrasi dalam belajar, barangkali ia tidak bisa mendalami proses belajar yang diselenggarakannya. Kondisi tersebut mungkin disebabkan pembahasan dalam pelajaran yang ditekuni dinilai sukar selanjutnya berakibat tidak mau meminati pelajaran tersebut, tenaga pengajar yang memberikan pelajaran tidak disenangi, disebabkan sejumlah latar belakang, keadaan dan lokasi tempat tidak mengenakkan, atau terlebih lagi metode penyajiannya begitu jenuh.
A. Faktor Konsentrasi Belajar
Faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar antara lain.1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan suatu hambatan belajar dari luar yang berhubungan dengan perangkat berupa indra layaknya penglihatan, pendengaran dan penciuman.Penyebab hambatan atau gangguan eksternal ini berhubungan dengan keadaan kondisi lingkungan lokasi tempat belajar, layaknya suara berisik kendaraan, suara musik yang tinggi, suara televisi, suara keributan orang yang tengah cekcok, bolak baliknya orang di dekat lokasi tempat belajar, dan lain-lainnya yang bisa memberi pengaruh pada atensi dan kapabilitas individu untuk konsentrasi belajar. Perihal lainnya, keadaan kondisi tempat belajar yang acak-acakan, struktur ruang yang sempit, tidak cukup pencahayaan, perangkat tambahan berupa aksesoris pada ruangan yang begitu dominan bisa memberi pengaruh dalam perhatian dan mendatangkan perasaan tidak tenang untuk belajar. Demikian pula, terdapatnya aroma yang menusuk dan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman juga bisa mengakibatkan gangguan dalam konsentrasi belajar.
2. Faktor Internal
Faktor internal merupakan hambatan atau gangguan belajar dalam diri seseorang yang berhubungan dengan kendala jasmani dan mental. Gangguan ini, diantaranya.- Gangguan pada Kesehatan Jasmani. Gangguan dalam kesehatan jasmani layaknya sakit, tidak cukupnya tidur, kelelahan sesudah melakukan pekerjaan dan demikian pula orang yang tengah dalam keadaan lapar dan tidak cukupnya gizi yang begitu penting sekali pada kinerja seorang individu untuk konsentrasi belajar.
- Munculnya Perasaan Kurang baik, layaknya khawatir, Murung, Gusar, Galau, Cemas, Marah dan Perasaan Sentimen. Perasaan tidak nyaman yang terjadi oleh terdapatnya perselisihan dengan suatu pihak atau perasaan cemas disebabkan suatu perkara , maka berakibat mengambil alih mayoritas atensi kalian. Atensi yang terpisah-pisah tersebut, pastinya menyusahkan kalian untuk ikut serta dalam pelajaran dengan semestinya. Implikasinya, kalian begitu mudah kehilangan konsentrasi dalam belajar.
- Rendahnya Ketertarikan dan Semangat pada Pelajaran. Bila kalian tidak begitu tertarik dan semangat untuk belajar, tentunya kalian mudah terdorong pada berbagai perkara lainnya yang begitu menarik atensi kalian saat mekanisme belajar berlangsung. Perkara lain ini, pastinya persoalan yang tidak terdapatnya kaitan dengan apa kalian pelajari, khususnya perkara-perkara yang memiliki sifat membangkitkan rasa senang di hati kalian, oleh karena itu pada kalian muncul proses penggandaan nalar atau duplikasi pikiran. Pada akhirnya, kalian tidak memahami pokok pelajaran yang semestinya kalian amati dengan mendalam.
- Memiliki Sifat Tidak Aktif dalam Belajar. Lazimnya, seorang individu begitu mudah terperangkap dalam paradigma belajar yang tidak aktif, saat melangsungkan metode belajar. Paradigma belajar yang tidak aktif ini bisa timbul oleh sebab kurang menyadarinya. Barangkali kalian pun berhadapan dengan perkara yang sama. Khususnya pada implementasi belajar di ruang kelas. Kalian lebih ke arah menanggapi dengan begitu saja apa yang disampaikan atau diberikan tenaga pengajar pada kalian. Kalian tidak mempunyai nyali untuk mengekspersikan rasa ingin tahu kalian yang berhubungan dengan pokok materi pelajaran. Kalian senantiasa bertemu kesukaran penafsiran atas berbagai aspek yang sulit dari pokok materi pelajaran. Kalian juga tidak bertindak secara antusias mengekspersikan keingintahuan kalian. Tenaga pengajar berupa guru juga tidak tahu akan kesukaran belajar yang dihadapi masing-masing peserta didik. Berbagai hantaman yang dialami mereka ini mendatangkan celah atau jurang pemisah dalam kelanjutan hubungan komunikasi antara tenaga pengajar dan kalian. Tenaga pengajar layaknya guru mesti meneruskan penyampaian materi pelajaran, sebaliknya kalian merasa terlambat dalam pencernaan isi materi pelajaran. Kalian juga tidak dapat lagi memberikan tanggapan atau tidak dapat menafsirkan materi pelajaran susulan, maka berakibat pada kalian kehilangan pengendalian mekanisme pikiran kalian atas materi pelajaran. Antusiasme belajar kalian juga membuatnya jadi merosot dan lebih mengarah untuk tidak menghasilkan sesuatu.
- Tidak Mempunyai Kemampuan dalam Berbagai Metode Belajar yang Baik. Dalam melangsungkan proses belajar, pastinya kalian memerlukan pendekatan pendayagunaan pikiran, supaya selalu memusatkan pada pelajaran. Entah itu belajar dalam keadaan mengikuti pelajaran dari tenaga pengajar atau keadaan belajar secara seorang diri. Dengan tidak mempunyai pendekatan dalam pendayagunaan metode belajar yang semestinya akan mengakibatkan kebosanan dalam berpikir khususnya berhadapan dengan berbagai aspek yang dilematis dari isi pelajaran.
B. Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar
Berikut ini cara meningkatkan konsentrasi belajar antara lain.1. Lingkungan Belajar Mesti Mendukung
Belajar memerlukan lingkungan yang mendukung untuk mendapatkan perolehan berupa hasil belajar dengan maksimal. Kalian mesti bisa memastikan lokasi tempat belajar yang nyaman, tenang, memohon dan juga meminta persetujuan orang yang ada di lokasi tempat kalian untuk tidak mengusik. Serta, kalian mesti mengusahakan lokasi tempat dan ruangan belajar yang tertata, teratur, tidak kotor dan terbebas dari aroma yang menusuk. Kondisi pun mesti mengenakkan untuk belajat serta bisa menggunakan musik yang tidak dinyanyikan (instrumental) yang tenang.2. Mewujudkan Kesediaan dalam Belajar
Saat belum melakukan kegiatan belajar kalian mesti sepenuhnya dalam keadaan sehat atau segar bugar untuk belajar. Dalam menjalankan kegiatan belajar terdapat dua kondisi yang mesti dicermati yakni kondisi jasmani dan mental. Kondisi jasmani mesti terbebas dari kendala penyakit, tidak tercukupnya gizi dan rasa lapar. Kondisi mental mesti bersih dari gangguan pertentangan psikologis, himpitan persoalan atau krisis yang berhubungan dengan emosional layaknya khawatir, cemas, resah, gusar, sentimen, sakit hati, dengki maupun dendam pada orang lain. Bila kalian memiliki masalah dengan seseorang atau suatu pihak yang secara sengaja ataupun tidak disengaja mengakibatkan munculnya tensi emosional atau perasaan kurang baik tersebut mesti diatasi sebelumnya. Pikiran mesti sepenuhnya jernih, bila ingin menjalankan aktivitas belajar.3. Menumbuhkan Ketertarikan dan Semangat Belajar dengan Mengintensifkan Imajinasi dalam Berpikir dan Antusias dalam Bertanya
Tumbuhkan aspek inteligensia dan emosional belajar kalian, maka dari itu semestinya mengintensifkan dan belajar melakukan imajinasi dalam berpikir. Implikasinya, terbiasalah untuk berpikir berkelana dengan berupaya menggambarkan dalam pikiran berupa representasi bentuk yang dipelajari. Selanjutnya pikirkan berbagai komponen utama yang membentuk atau memberi pengaruh pada representasi dalam bentuk gambaran. Lalu tumbuhkan rasa keingintahuan lebih jauh dan komprehensif atau mendalam, masing-masing apa yang kalian pelajari dengan antusias dalam bertanya.4. Membangun Cara Belajar dengan Baik
Dalam mempermudah konsentrasi belajar diperlukan arahan untuk pendayagunaan dalam metode berpikir, filtrasi fakus dalam persoalan dan bimbingan akan rasa ingin tahu kalian sampai selesai atas apa yang mau dipelajari. Kewajiban kalian untuk membangun kemampuan belajar atau cara belajar yang baik. Dengan begitu, kalian diharapkan mampu melakukan rekonstruksi pemahaman yang kalian dapat secara menyeluruh, mampu melakukan operasional pemahaman ini dan mampu membangun rancangan yang aktual atau cipta kalian.5. Belajar dengan Aktif
Jika kalian susah berkonsentrasi belajar di sekolah atau susah memahami apa yang diterangkan tenaga pengajar dan lain sebagainya, oleh karena itu kalian mesti bisa mengintensifkan metode belajar aktif. Kalian mesti belajar dengan aktif dan tidak takut mengekspersikan ketidaktahuan pada tenaga pengajar atau rekan kalian. Singkirkan rasa canggung, rasa tidak enak hati dan rasa segan pada tenaga pengajar. Tenaga pengajar tidak bakal memberi ganjaran berupa hukuman pada kalian yang lebih antusias dalam belajar. Bila kalian lebih antusias dalam belajar, tentunya kalian akan memperoleh atensi khusus dari tenaga pengajar.6. Perlu Dialokasikan waktu untuk Menjernihkan Pikiran ketika berhadapan dengan kebosanan dalam Belajar
Ketika kalian belajar secara mandiri di rumah dan berjumpa dengan problem dalam mendalami isi pelajaran yang berakibat mendatangkan penolakan untuk belajar. Titik temunya, kalian mesti mengalokasikan waktu 5 sampai 10 menit untuk rehat sesaat dengan mengalihkan pikiran pada perkara lainnya yang memiliki sifat mengenakkan dan nyaman atau melangsungkan pemulihan layaknya relaksasi. Bila kelelahan dan keletihan dalam kemampuan pikir sirna dan pikran menjadi segar kembali, tentunya kalian bisa kembali meneruskan pelajaran yang terhenti itu.Demikian penjelasan konsentrasi belajar: faktor yang mempengaruhinya dan cara meningkatkannya. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.
Referensi:
Surya, Hendra. 2015. Cara Cerdas (Smart) Mengatasi Kesulitan Belajar. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.