Filsafat: Pengertian, Kegunaan dan Tujuan
Daftar Isi
Pengertian, Kegunaan, dan Tujuan. Filsafat dibutuhkan saat seseorang hendak memperoleh satu penafsiran logis dan komprehensif tentang ranah berupa dunia yang ditinggali saat ini, serta berbagai mekanisme fundamen yang melakukan suatu pekerjaan di alam, khalayak ramai, dan mekanisme seseorang untuk menanggapinya. Oleh karena itu, masalahnya menjadi lain. Dengan demikian, filsafat diaplikasikan untuk menginterpretasikan kehidupan, alam, dan berbagai kaitan di dalam lingkupnya, serta menginterpretasikan dengan cara apa manusia berpikir dan memperoleh wawasan.
Munculnya filsafat dan sains berawal dari keaktifan berpikir, maka esensi dari menganut filsafat adalah berpikir. Akan tetapi, tidak segalanya dalam aktivitas berpikir bisa dikatakan menganut filsafat atau berfilsafat. Berpikir yang bisa dikatakan berfilsafat ialah berpikir yang memiliki karakteristik tersendiri layaknya berpikir mendasar, analitis dan sistemis. Menganut filsafat merupakan berpikir yang memiliki orientasi. Orientasinya adalah mendapatkan pemahaman berupa pengetahuan,yaitu pengetahuan yang berhubungan dengan keabsahan agar supaya dengan berfilsafat manusia mencapai hakikat kebenaran.
A. Pengertian Filsafat
Berikut ini pengertian filsafat menurut para ahli antara lain.- Menurut Rene Descartes, filsafat adalah himpunan segenap pengetahuan yang aspek telaahnya mengenai Tuhan, manusia, dan alam semesta.
- Menurut Sidi Gazalba, filsafat adalah hasil yang didapat dari aktivitas dalam berpikir mendasar, terstruktur, dan sistemis.
- Menurut W.J.S. Poerwadarminta, filsafat adalah pandangan dalam bentuk pengetahuan dan analisis dengan penalaran tentang berbagai sebab, berbagai kaidah hukum dan lain sebagainya pada segenap yang ada dalam lingkup alam semesta maupun tentang keabsahan dan makna ‘terdapatnya’ sesuatu.
- Menurut Aristoteles, filsafat adalah disiplin ilmu layaknya ilmu pengetahuan mengenai keabsahan yang mencakup pengetahuan tentang kaidah berpikir (logika), fisika, metafisika, dan pandangan akan ilmu pragmatis.
- Menurut R. Beerling, filsafat adalah berbagai gagasan yang terbuka, terinspirasi oleh perbandingan tentang semuanya yang muncul dari suatu yang pernah dialami.
B. Kegunaan Filsafat
Berikut ini kegunaan filsafat antara lain.1. Ilmu Pengetahuan
Ketika filsafat terbentuk dan mulai berkembang, ilmu pengetahuan masih menjadi aspek yang tidak dapat terlepaskan dari filsafat. Ketika itu, mereka yang sebagai pemikir yang ternama selaku filsuf termasuk ilmuwan juga. Setiap filsuf ketika itu adalah para pakar matematika, astronomi, geografi, dan ilmu-ilmu sains lainnya. Bagi para filsuf, ilmu pengetahuan tersebut merupakan filsafat, dan filsafat ialah ilmu pengetahuan. Jadi dalam hal ini, terlihat jelas kalau awalnya filsafat meliputi totalitas dari ilmu pengetahuan.Akibat dari ilmu pengetahuan, manusia mampu mencapai perkembangan yang begitu hebat dalam segenap aspek kehidupan. Teknologi mutakhir yang kian menakjubkan dan luar biasa merupakan satu diantara keluaran berupa produk dari ilmu pengetahuan. Terlebih lagi pada periode abad belakang ini, dalam peradaban dan kultur barat, ilmu pengetahuan sudah berfungsi dengan sedemikiannya maka dari itu sudah membuatnya jadi tempat bertumpu asa oleh banyak pihak.
2. Pada Lingkup Kehidupan Keseharian
Walaupun filsafat bersifat tidak berwujud, bukan bermaksud filsafat secara sepenuhnya tidak bersangkutan dengan kehidupan keseharian yang berwujud. Sifat tidak berwujud dari filsafat bukan berarti kalau filsafat tersebut tidak mempunyai kaitan apa pun dengan aktivitas kehidupan yang konkret dalam keseharian.Sekalipun tidak memberi pedoman secara pragmatis mengenai bagaimana konstruksi yang estetis dan indah, filsafat mampu menunjang manusia dengan memberi pengetahuan mengenai apa itu estetis dan indah dalam ilmu bangunan layaknya kearsitekturan agar supaya kadar keindahan yang didapat melalui pengetahuan tersebut akan membuatnya jadi barometer penting pada penyelenggaraan aktivitas pekerjaan pembangunan itu sendiri.
3. Berbagai Cabang Filsafat
Pada progres permulaannya, filsafat mencakupi semua kategori ilmu pengetahuan. Dewasa ini pemahaman akan pengetahuan belum terpisah-pisah dan berspesialisasi. Akan tetapi dalam progres selanjutnya, tepatnya pada periode Renaissance abad ke 17 Masehi dan setelahnya, berbagai ilmu pengetahuan mencapai kemajuan yang begitu fenomenal dan nantinya berpisah dari filsafat.Sesudah filsafat ‘pisah’ menjadi beragam bidang pengetahuan, kegiatan dari filsafat tetap hidup dengan motif baru, yakni sebagai ‘ilmu eksklusif’ yang berupaya mengatasi persoalan yang tidak teratasi oleh cakupan ilmu pengetahuan. Cabang-cabang filsafat ini antara lain, metafisika, logika, etika, estetika, antropologi dan lain sebagainya yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
C. Tujuan dalam Filsafat
Berikut ini tujuan dalam filsafat antara lain.- Sebagai usaha dalam menjadikan jelas berbagai kepercayaan yang mendasar, selanjutnya memastikan tensi perhatian yang terdapat pada landasan karakter.
- Sebagai kreatif dalam menentukan nilai, meletakkan suatu tujuan, memastikan haluan, serta mengarahkan ke jalur baru.
- Sebagai perihal yang menolong manusia dari penyimpangan berupa kesesatan hidup menghadapi berbagai dampak perkembangan dan pandangan hidup materialisme
- Sebagai perihal yang membebaskan dari belenggu kecemasan dan suatu yang tidak berarti.
Demikian penjelasan filsafat: pengertian, kegunaan dan tujuan. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.
Referensi:
Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat Dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Soyomukti, Nurani. 2011. Pengantar Filsafat Umum (Dari Pendekatan Historis, Pemetaan Cabang-Cabang Filsafat, Pertarungan Pemikiran, Memahami Filsafat Cinta, hingga Panduan Berpikir Kritis-Filosofis). Ar-Ruzz Media. Yogjakarta.